jurnalis: Suliyanto
Surabaya,GerakNusantara.id – Sekretariat relawan penanggulangan bencana (SRPB) Jawa Timur, didukung oleh badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, mengadakan rapat koordinasi (rakor) relawan di Hotel Leedon, Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya, pada hari sabtu (22/02/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh wakil organisasi relawan di seluruh Jawa Timur, yang telah terdaftar sebagai mitra SRPB, mengambil tema Menguatkan Sinergi, Membangun Ketangguhan Menuju Peringatan Bulan PRB tahun 2025, dimana Jawa Timur menjadi penyelenggaranya.
Gatot Nugroho, Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur, dalam sambutannya mengatakan, perlunya relawan mitra SRPB memperbanyak melakukan sosialisasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat, serta laporkan jika ada potensi bencana, seperti banjir, longsor dan tanggul bocor, agar segera mendapay penanganan.
Dikatakan pula bahwa Saat ini BPBD sedang menggandeng ikatan guru indonesia (IGI) untuk mensosialisasikan pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah, disamping program SPAB yang sudah dilakukan.

“Dalam rangka pelaksanaan peringatan bulan PRB, fokuskan pada kegiatan bersih sungai untuk mencegah banjir dan penanaman pohon untuk mencegah tanah longsor, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat agar turut serta menjaga kelestarian alam, dan tidak merusak alam,” Ujarnya.
Wawan Kimiawan, Koordinator SRPB, mengatakan bahwa rakor ini sebagai upaya mengkondisikan dan menguatkan keberadaan relawan agar semakin berdaya, mandiri dan tangguh. Untuk itulah diharapkan komunitas relawan yang menjadi mitra SRPB hendaknya dalam kegiatannya membawa semangat yang berhubungan dengan rakor.
Dikatakan pula bahwa dalam rakor kali ini, salah satu materi yang akan dibahas adalah tentang Kehumasan. Hal ini sangat penting, karena selama ini kegiatan relawan di semua fase penanggulangan bencan, jarang dipublikasikan lewat media massa, sehingga keberadaan relawan tidak banyak diketahui khalayak ramai.
“Semoga tahun ini SRPB dapat membuat legasi baru, disamping Arisan Ilmu yang sudah menjadi ‘trade mark’ nya SRPB. Yaitu program penguatan psikososial bagi relawan sebagai bekal saat bertugas di lokasi bencana,” Ujarnya, saat dihubungi lewat seluler.
Harits Permana, salah seorang peserta rakor, mengatakan rakor ini sangat bermanfaat bagi organisasi mitra SRPB, khususnya terkait dengan pendataan komunitas untuk peningkatan kapasitas dan memaksimalkan bidang humas untuk mempublikasikan akegiatan komunitas agar keberadaannya dikenal masyarakat luas.