SOSIALISASI PERTOLONGAN KORBAN BENCANA LEWAT PROGRAM POJOK TUNJUNGAN TV RI SURABAYA
Jurnalis:: Suliyanto
Surabaya,GerakNusantara.id – Sebagai salah satu komunitas relawan sosial kemanusiaan, Surabaya Emergency Response (S.E.R) aktif melakukan sosialisasi pengurangan risiko bencana ke sekolah-sekolah serta ke perumahan dan rumah ibadah.
Materi yang sering dibawakan adalah bagaimana menghadapi bencana gempa. Hal ini mengingat bahwa di Kota Surabaya, menurut penelitian ada potensi gempa besar akibat pergeseran lempeng bumi yang melintasi wilayah Surabaya.
Biasanya, dalam penyampaian materi yang dikemas secara sederhana dan mudah dipahami, juga di selingi acara simulasi penyelamatan bencana gempa serta praktek memadamkan kebakaran dengan menggunakan APAT (alat pemadam api tradisional), dan APAR (alat pemadam api ringan).
Pada kesempatan ini, Kamis (28/11/2024) Siang, Komunitas S.E.R diundang oleh Televisi Republik Indonesia (TV RI) Stasiun Surabaya, untuk mengisi acara “Pojok Tunjungan” dengan tema Tetulung (memberi pertolongan kepada sesama, red), yang ditayangkan secara langsung.
Acara Pojok Tunjungan yang di motori oleh Jo Klithik dan Jo Kluthuk ini memberikan penyuluhan dan edukasi yang dikemas secara santai dan sangat menghibur, dengan menggunakan bahasa ‘suroboyoan’ yang mudah dipahami oleh pemirsanya. Apalagi disisipi dengan bernyanyi dan berjoget bersama.
Ditunjang kemampuan Jo Klithik dan Jo Kluthuk dalam menghidupkan suasana, sehingga tim S.E.R tidak merasa demam panggung saat menyampaian jawaban pertanyaan yang dilontarkan oleh Jo Klithik dan Jo Kluthuk dengan guyonan khas mereka.
Dalam kesempatan itu, Andik Ambon dan Cak Unyil menyampaikan pentingnya membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Upaya sosialisasi pengurangan risiko bencana melalui media televisi ini juga sebagai upaya menumbuhkan budaya sadar bencana.
“Memang tidak mudah memberikan pengertian dan penyadaran akan adanya potensi bencana di daerahnya. Untuk itu perlu proses yang terus menerus. Diantaranya melalui kegiatan simulasi. Termasuk melakukan penyuluhan melalui program pojok tunjungan ini,” Kata Andik Ambon bersemangat.
Sementara Cak Unyil mengatakan bahwa belum banyak sekolah yang berkenan diadakan kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana dengan berbagai alasan.
Dia juga berharap agar acara pojok tunjungan ini juga semakin sering mengundang komunitas relawan dalam rangka memberi penyuluhan kepada masyarakat luas tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana agar dapat melakukan penyelamatan mandiri untuk mengurangi dampak bencana sebelum bantuan dari pihak luar berdatangan. Pungkasnya.