AKSI BERSIH SAMPAH HARUS ADA KELANJUTANNYA AGAR TAMPAK HASILNYA

Jurnalis: Suliyanto

Surabaya,GerakNusantara.id – Malam ini, selasa (24/09/2024), hari ke dua pasca Aksi Resik Kali Suroboyo, rasanya badan masih capek dan bayangan aneka jenis sampah masih lekat dengan baunya. Ada pempers, ada softext, ada tas kresek. Juga ada bantal, gombal, suwal, terpal dan lainnya.

 

“Saking banyaknya sampah, dapat dipastikan tidak mungkin ditangani secara manual dan dalam tempo sehari. Keterlibatan Dinas Lingkungan Hidup sangat dinantikan untuk menangani sampah,” Kata Basuki, anggota BJC yang membidangi humas.

 

Sambil melihat postingan dan komentar di grup whatsapp, Basuki mengatakan, pasti ada yang tersenyum mengamati tingkah polah peserta aksi mengevakuasi sampah yang berhasil diabadikan. Mungkin juga ada yang tidak sempat difoto atau kefoto karena kesibukannya yang lepas dari perhatian ‘paparazi’. Ya begitulah romantika kegiatan kolaborasi antar pihak.

 

Sungguh, romantika Aksi Resik Kali Suroboyo kali ini sangat beragam dan indah untuk dikenang sebagai bahan pembelajaran giat kolaboratif selanjutnya. Seperti, saat rebutan roti dari BPBD Jawa Timur, saat antri minuman segar, saat menunggu nasi kotak, saat ngopi sambil melihat temannya bermain perahu karet berburu sampah. Juga saat berkumpul di basecamp yang banyak nyamuknya, dan saat cemas ketinggalan tas di basecamp LC dan sebagainya.

Pasti semuanya, termasuk aktivitas di Kali Tebu Sidotopo Wetan dan Kali Jati Srono Wonokusumo, membawa kesan tersendiri, yang mungkin akan menjadi kenangan yang terindah di medio akhir tahun 2024.

 

Kini, semua telah kembali ke aktivitas masing-masing. Tentunya sambil menunggu informasi tentang E-Sertifikat yang akan diinformasikan di grup whatsapp (mungkin juga sambil senyam senyum memandangi aneka foto dan membaca komentar yang diposting di grup),

 

Dari berbagai pengalaman yang dialami masing-masing pribadi selama mengikuti aksi mengevakuasi sampah di kali, tentunya akan menarik jika kawan-kawan sudi menuliskan untuk kemudian nantinya dibukukan sebagai upaya mendokumentasikan kegiatan kolaboratif yang digagas di Basecamp LC dibawah komando Erick Inavor dan Dhani LMI.

 

Semoga kegiatan Aksi Resik Kali Suroboyo ini Bukan sebuah kegiatan yang hanya sekali kemudian mati. Namun ada kelanjutannya, entah siapa yang akan menjadi ‘promotornya’. itu semua bisa diatur dengan saling berkomunitasi dan berkoordinasi.

 

Sementara itu, Maya dari EcoNext Ventures ingin mengajak relawan yang ikut mengevakuasi sampah berkenan untuk bergabung, kemudian membentuk banyak Leader yang akan menjalankan kerja-kerja kemanusiaan, dalam rangka membangun kesiapsiagaan warga Surabaya menghadapi bencana. Dalam hal ini bencana banjir akibat Sungai mengalami pendangkalan akibat penuh sampah.

Makanya, jika memungkinkan grup whatsapp Pasukan Aksi Resik Kali Suroboyo ini janganlah bubar. Mari jadikan grup ini sebagai media saling berkomunikasi, berbagi informasi dan menggagas kerja-kerja kemanusiaan secara kolaboratif,  Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *