KOPI DARAT SEBAGAI MEDIA SILATURAHMI DAN BERBAGI INFORMASI
Jurnalis: Suliyanto
Surabaya,GerakNusantara.id – Forum bersama lintas komunitas (FORMALITAS) Jawa Timur mempunyai agenda rutin berupa kopi darat (kopdar), sebagai media mempererat tali silaturahmi dan berbagi informasi antar pihak yang tergabung di dalamnya. Kali ini kegiatan Kopi darat diadakan di Warung Songo Heritage, daerah Prapen, Surabaya. Pada Jum’ad (13/09/2024) malam.
Harits Permana, sebagai ketua, dalam sambutannya, menyinggung tentang keberadaan FORMALITAS sebagai wadah berkumpulnya berbagai komunitas sosial kemanusiaan, pecinta alam, dan penyayang satwa untuk saling berkomunikasi dan berbagi pengalaman.
“Tidak menutup kemungkinan, dari pertemuan itu akan muncul kegiatan kolaboratif. Seperti pendakian bersama, kemah ceria, dan bakti sosial dalam berbagai bentuk. Semua didasari kesepakatan bersama,” Katanya.
Seperti biasanya, setiap acara kopi darat selalu dilaporkan perkembangan keuangan FORMALITAS, dan keberadaan barang inventaris yang dimiliki. Ini penting sebagai salah satu bentuk transparansi dan pertanggungjawaban pengurus kepada anggota.
Pria ganteng yang murah senyum ini juga mengatakan bahwa sumber keuangan organisasi didapat dari hasil penjualan baju dan kaos seragam, emblem, dan penyewaan barang inventaris. Disamping itu juga dari infaq sukarela lewat kegiatan topi berputar.
Kegiatan yang dihadiri oleh Komunitas Basecamp Juanda Coffee, Sidoarjo juga membahas rencana Anniversary FORMALITAS dan pembentukan panitia. Harapannya kepanitiaan ini terdiri dari berbagai komunitas sehingga tampak keberagamannya.
Dijelaskan pula tentang makna logo anniversary dengan tema “Bersatu dalam Perbedaan”, yang dimaknai sebagai kesediaan komunitas maupun individu yang tergabung di Formalitas Jatim untuk bersatu dalam perbedaan, tetap setia mempertahankan keterkaitannya dengan suku bangsa, adat, ras dan agamanya.
“Bersatu dalam perbedaan dapat mewujudkan kekuatan dan keharmonisan hubungan tali persaudaraan yang mana menjadi pondasi utama untuk membangun Formalitas Jatim lebih baik lagi di masa depan,” Ujarnya.
Cak Shodik, peserta dari Wonokromo, Surabaya, berharap agar FORMALITAS mengagendakan pelatihan maupun diskusi untuk meningkatkan kemampuan dan menambah wawasan anggotanya. Seperti latihan prusiking dan repling, mengenal simpul terkait dengan tali temali, dan pengurangan risiko bencana. Termasuk masalah gempa megathrust yang konon tinggal menunggu waktu.
Sedangkan Pakdhe Tohir, dari Family Satwa Sidoarjo berpesan agar kawan-kawan jika melakukan kegiatan di alam bebas, jangan lupa sampahnya dibawa pulang. Jangan mengotori hutan. Bahkan jika memungkinkan saat pendakian membawa biji buah-buahan untuk di sebar di lokasi sebagai salah satu upaya penghijauan.