Jembatan Akses Utama Warga Kedung Peluk Ambrol
Red
Sidoarjo ,GerakNusantara.id – Sebuah jembatan vital di Desa Kedung Peluk, Kecamatan Candi, yang merupakan satu-satunya akses penghubung menuju Kota Sidoarjo, ambrol pada Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB setelah dilintasi truk pengangkut sirtu.
Warga setempat, Sukarsih (53), menyaksikan langsung kejadian tersebut. “Tadi awalnya ada sebuah truk muatan sirtu lewat, tiba-tiba jembatan ambrol. Beruntung ada mobil pribadi di belakang truk bisa berhenti mendadak,” ungkapnya kepada awak media di lokasi kejadian.
Runtuh nya jembatan ini tidak hanya memutus akses fisik, tetapi juga berdampak signifikan pada aktivitas sehari-hari warga Desa Kedung Peluk.
Kepala Desa Kedung Peluk, Muhammad Madenan, menyatakan bahwa tanda-tanda kerusakan jembatan sudah terlihat sejak lama. “Sebenarnya tanda-tanda Jembatan Kedung Peluk ini akan ambrol sudah lama, kami juga sudah melaporkan kondisinya jembatan tersebut ke Kecamatan Candi,” ujarnya.
Jembatan Kedung Peluk, yang dibangun sekitar tahun 1980, merupakan akses utama bagi warga desa yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan.
Setiap harinya, mereka mengandalkan jembatan ini untuk membawa hasil tambak ke pasar di Sidoarjo. Dengan ambrolnya jembatan, aktivitas ekonomi warga terhenti secara tiba-tiba.
“Kendaraan roda empat tidak bisa melewati jalan ini. Untuk sepeda motor warga bisa melewati dam sungai,” tambah Madenan. Namun, solusi sementara ini jelas tidak mencukupi untuk mendukung kebutuhan logistik dan mobilitas yang lebih besar.
Situasi ini memaksa pemerintah setempat untuk segera mencari solusi sementara dan jangka panjang. Diharapkan ada upaya cepat dari pihak terkait untuk membangun kembali jembatan atau menyediakan alternatif lain agar perekonomian desa tidak terpuruk lebih jauh.
Jembatan yang ambrol ini bukan hanya simbol infrastruktur yang rapuh, tetapi juga mencerminkan perlunya perhatian lebih terhadap pembangunan dan pemeliharaan fasilitas umum yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat.