Jurnalis:Ulum
Pamekasan,Gerak Nusantara.id – Program 100 hari kerja Bupati Kh. Kholilurrahman – H. Sukriyanto dapat sorotan dari ketua LSM RIAR JATIM terkait dengan apa yang dilakukan sejak pelantikan Bupati terpilih, menurut Ketua LSM RIAR JATIM rupanya terkait dengan penertiban hanya fokus ke penertiban pedagang kaki lima yg ada di Taman Arek Lancor, pedagang K5 di jalan Jokotole dan pedagang kaki lima di eks Stasiun sehingga ada titik yg rawan baik itu dari segi penataan dan kebersihan kota belum keseluruhan tersentuh dalam 100 hari kerja Bupati Pamekasan, seperti belum terjamahnya penertiban Pasar dadakan yang semakin menjamur diantaranya pasar yg ada di jalan Cokroatmojo Parteker sampai saat ini masih belum tersentuh penertiban atau pengalihan, pasar dadakan itupun terjadi pro kontra dari banyak kalangan tentang keberadaannya, juga pasar dadakan yang ada di sebelah barat pegadaian menuju jalan utama pendopo atau kantor Pemerintah Daerah jalan Kabupaten yg sangat merusak pandangan dan sering menimbulkan kemacetan bila jam kerja, terminal liar yang ada di sepanjang jalan sebelah Utara pegadaian atau depan BRI , penjual buah yang semakin ramai yang ada di jalan Agussalim disamping juga keberadaan pasar 17 Agustus (sarberek. red) yg semakin semrawut dan parkir yg kurang teratur sehingga sering menimbulkan kemacetan, pula banyak kios yg terbengkalai sehingga mengurangi pendapatan Daerah bila kios itu tak difungsikan oleh pedagang, padahal itu di bangun dengan anggaran yang sangat besar yang memakai uang negara milyaran rupiah, sedangkan keberadaan pasar dadakan itu sangat mengganggu keindahan kota juga mengganggu kendaraan baik kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat yg melintas di lokasi tersebut, karena pasar dadakan itu umumnya di jalan umum atau di trotoar, ditambah lagi pasar kolpajung yg mayoritas pemilik kios itu sedih dan mengeluh dengan adanya kios yg sempit Sampai saat ini tidak ada solusi dari Pemerintah Kabupaten tentang keluhan itu.
Dalam program 100 hari kerja Bupati Pamekasan Kh. Kholirurrahman – H. Sukriyanto (KHARISMA) yang nampak terkait penertiban antaranya Arek Lancor (Arlan) yg dulu ditempati para pedagang K5, setelah bersih dari pedagang k5 saat ini berfungsi tempat rekreasi keluarga sekitar dengan gemerlap lampu hias di beberapa sisi Arlan, itupun tidak sedikit anggaran yg dikeluarkan, juga penutupan pedagang kaki lima di eks Stasiun Patemon dan pengerukan sungai yg ada di sebelah barat bekas Stasiun itupun keterlibatan Pemerintah Propinsi Jawa Timur namun dalam pengerukan belum 100 persen tuntas.
Pun juga dalam 100 hari kerja Bupati Pamekasan di terpa isu miring yg rame di beritakan di beberapa Media yaitu terkait jual beli jabatan PJ. Kades.
Terkait isu miring itu salah satu Wartawan Media Online Gerak Nusantara Pamekasan mencoba menghubungi ketua LSM RIAR JATIM (Drs. Zainudin) mantan ketua LSM lira Jr. Pamekasan di kantornya Jl. Sersan Mesrul Gg. VII Pamekasan perihal berita tersebut,
“Itu issu yg belum tentu kebenarannya…namun bila itu terjadi…seharusnya program 100 hari kerja menurut ketua LSM RIAR JATIM juga harus memprioritaskan pemberantasan KKN di kota gerbang salam dengan mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pemberantasan KKN baik itu mengadakan penyuluhan di instansi yg ia pimpin sehingga dalam kepemimpinannya 5 tahun itu bebas KKN karena KKN itu merupakan musuh negara dan musuh rakyat yg harus di berantas….ia menuturkan kepada awak media di kantornya (Kamis, 26 Juni 2025)
Ketua LSM RIAR JATIM juga menegaska kepada media ” sikap dan apa yg kami sampaikan ini hendaknya menjadikan catatan penting bagi Pemerintahan Kh. Kholilurrahman – H. Syukriyanto agar Pamekasan kedepan baik itu penataan lingkungan maupun pengelolaan serta penataan Pemerintahan yg bersih juga lebih berkwalitas dan bebas KKN “pungkasnya.