jurnalis:Ulum
Pamekasan,GerakNusantara.id – Balon Udara atau Lukban istilah Madura yang marak diterbangkan di hari- hari tertentu atau pasca lebaran yang tersebar di Wilayah Kecamatan Kabupaten Pamekasan dimana penerbangan Lukban itu kerap terjadi dan dilakukan pada malam hari setelah magrib juga pada waktu pagi.
Dengan penerbangan Lukban tersebut membuat masyarakat resah dikarenakan Lukban atau balon udara itu di gandoli mercon atau petasan skala besar sehingga hulu ledakannya tinggi yang sangat membahayakan bilamana terbangnya Lukban itu rendah dan jatuhnya petasan itupun juga rendah.
Masyarakat semakin resah dan kawatir bila petasan itu ledakannya di atas rumah penduduk dan padat permukiman selain bisa merusak atap rumah juga membahayakan keselamatan nyawa orang lain bila jatuhnya petasan itu mengenai warga.
Balon udara atau Lukban yang terbang itu marak di jumpai di sejumlah Wilayah Pamekasan termasuk Desa Klampar, Angsanah, Nylabuh Daya, Plakpak dan Badung Kec. Palengaan pasca lebaran atau momen tertentu.
Jufri selaku Kapolsek Palengaan setelah di hubungi via telpon dari salah satu Media Online “Gerak Nusantara” ….terkait dengan adanya Lukban yang kerap terjadi di Wilayah binaannya “menyampaikan dengan tegas bahwa hal itu sudah menerjunkan anggotanya untuk menyampaikan kepada masyarakat melalui perkumpulan atau kamrat di wilayah binaannya juga melalui tokoh setempat untuk ikut berpartisipasi menjaga lingkungan dari keresahan masyarakat agar tidak melakukan penerbangan Lukban, apalagi digandoli petasan atau mercon dengan skala besar mengingat bahayanya dan mengancam keselamatan orang lain dan juga bila balon tersebut nyangkut di kabel listrik bisa terjadi kebakaran dan merugikan negara dan pelanggan listrik, juga para anggota menyampaikan dari segi penindakan hukum yg merujuk kepada Undang-undang Republik Indonesia Nomer 2 tahun 2002.
Namun sampai saat ini masyarakat belum mematuhi himbauan tersebut dan belum menyadari baik dari segi bahayanya dan pelanggaran hukum.
Wilayah yang menjadi titik paling menonjol untuk penerbangan Lukban ini ada beberapa titik termasuk Kecamatan Palengaan ” namun pihak kami tidak patah semangat mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi aturan sehingga tidak lagi ada penerbangan Lukban yang membahayakan” tambahnya melalui sambungan selulernya.
Maslukah salah satu warga Klampar setelah di temui Wartawan Gerak Nusantara di rumahnya, (Selasa, 10 Juni 2025) menuturkan ” bedenah Lukban nikah pak kok nakoeh takok pas gegger ka compok bisa katonon pas Mon merconnah ledduk etas genteng ancor kabbi pak, Deddi se Rogi guleh ( adanya Lukban ini pak menakutkan takut jatuh ke atas rumah bisa terbakar dan kalau petasannya meledak di atap hancur semua genting saya pak…jadi yg di rugikan saya. red).
Di Wilayah Kecamatan Proppo akhir- akhir ini juga marak penerbangan Lukban termasuk Desa yg paling ujung Timur Kecamatan Proppo yaitu Klampar, setelah wartawan Gerak Nusantara mencoba menghubungi melalui Via Telpon kepada pemegang Wilayah binaannya ” Farid ” selaku Bhabinkamtibmas Desa Klampar menuturkan” bahwa telah menghimbau kepada masyarakat setempat agar tidak melakukan kegiatan penerbangan Lukban yang digandoli mercon karena itu sangat membahayakan” jelasnya