RELAWAN BELAJAR PSYCHOLOGICAL fIRST AID BERSAMA MAHASISWA UNTAG SURABAYA

Jurnalis: Suliyanto

Surabaya,GerakNusantara.id – Jamaah Lorong eduCation tidak pernah lelah membuat pelatihan untuk meningkatkan kapasitasnya, selalu berusaha memanfaatkan waktu untuk beriskusi dan berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait dengan upata pengurangan risiko bencana.

 

Kali ini, mereka berkolaborasi dengan mahasiswa jurusan psikologi, Untag Surabaya, menyelenggarakan kegiatan pengenalan Psychological First Aid (PFA). Kegiatan ini diadakan di Basecamp LC, Keputih, Sabtu (21/12/2024).

 

Dalam kegiatan ini, mereka membahas tentang Apa iti PFA, Kenapa perlu memberikan PFA, Kapan harus memberikan PFA, Dimana PFA diberikan, Siapa yang memberikan PFA dan siapa sasaran PFA.  Ini penting agar dalam berinteraksi dengan korban bencana di tempat pengungsian tidak terjadi kesalah pahaman, sehingga berpengaruh pada upaya pemberian bantuan PFA.

 

“Kegiatan ini sebagai upaya membekali relawan yang membantu menangani pengungsi di tempat pengungsian, agar tidak stress, meningkatkan rasa aman dan nyaman, membantu memenuhi kebutuhan dasarnya dengan menghubungkan kepada pihak terkait. Agar mereka segera bangkit kembali untuk memperbaiki kehidupannya,” Kata Wahyu.

Apa yang dikemukakan mahasiswa semester lima ini, sejalan dengan konsep PFA atau pertolongan pertama psikologis, yang merupakan rangkaian tindakan yang diberikan pada seseorang untuk menguatkan kondisi psikisnya saat menghadapi peristiwa traumatis. Diantaranya seperti menjadi korban bencana alam.

 

Kegiatan yang berlangsung santai ini, juga mendiskusikan tentang bagaimana penerapan PFA. Mulai dari persiapan, memulai kontak, memberi rasa aman, mendorong keberfungsian, dan memfasilitasi korban untuk pemulihan. Tentunya, jangan lupa terlebih dulu  membangun komunikasi dengan semua pihak yang ada di sekitar tempat pengungsian dimana korban berada.

 

Putri, teman Wahyu, dalam penjelasannya mengatakan bahwa pendekatan yang biasa dilakukan dalam PFA adala menggunakan teori kebutuhan yang dikembangkan oleh Robert Maslow, yang menjelaskan bahwa manusia itu memiliki lima tingkatan kebutuhan. Yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial, kebutuhan ego, dan kebutuhan aktualisasi diri.

 

“Tentu kegiatan ini perlu ada tindak lanjutnya. Bahkan jika memungkinkan kegiatan ini pesertanya ditambah dari berbagai komunitas relawan maupun mahasiswa psikologi dari berbagai kampus untuk bertukar pengalaman sekaligus membangun kolaborasi untuk dalam mempraktekkan PFA di lokasi bencana,” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *