KOMUNITAS BANK SAMPAH MARKISA MENGGELAR ACARA MINGGU CERIA BERSAMA WARGA KAMPUNG KELOR

Jurnalis: Suliyanto

Surabaya,GerakNusantara.id  – Salah satu agenda rutin digelar komunitas Bank Sampah Markisa (mari kita sedekah sampah), setiap tahun sekali adalah Minggu Ceria Bersama Warga Kampung Kelor.

 

Acara ini diselenggarakan di halaman Bank Sampah, di daerah Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, pada hari minggu (01/12/2024) pagi, dengan tujuan sebagai wadah sosialisasi untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.

 

Adapun agenda Minggu Ceria Bersama Warga Kampung Kelor itu diawali dengan senam bersama dari berbagai komunitas senam. Diantaranya Komunitas Warga Kampung Kelor dan anggota Bank Sampah Markisa, Komunitas Senam Jantung Indonesia ini dipandu instruktur senam yang berpengalaman sehingga pesertanya semangat.

 

Selesai senam kemudian istirahan dan dilanjutkan Cek Kesehatan Gratis, meliputi timbang badan, cek tekanan darah, cek gula darah, konsultasi kesehatan, Ibu hamil dan keluarga berencana.

 

“Dalam kegiatan itu juga ditampilkan bazar UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), yang menyediakan berbagai produk olahan warga Kampung Kelor. Ini penting sebagai upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan warga, dalam rangka penguatan ekonomi keluarga,” Kata Siti Cholifah, Ketua Bank Sampah Markisa.

 

Dikatakan pula bahwa tahun ini juga ada Bazar Gratis yang menyediakan berbagai barang fashion bekas layak pakai, seperti baju, kaos, celana, tas, sandal, sepatu dan lainnya, Barang rumah tangga, elektronik, mainan dan buku cerita.

Hal ini terkandung maksud untuk memperpanjang manfaat/nilai guna suatu barang. Dimana barang yang sudah dianggap tidak berguna bagi orang lain, menjadi berguna ditangan orang-orang yang membutuhkan (terbuang tapi tak sia-sia)

 

Masih kata Ibu berputra tiga ini, diharapkan masyarakat dapat menerapkan hidup sederhana dengan membeli barang sesuai kebutuhan saja, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, namun dapat mengolah sampah menjadi berkah.

 

Terkait dengan pakaian bekas layak pakai, Basuki dari Lorong eduCation mengatakan jika pakaian sudah tidak digunakan karena rusak dan robek, sebaiknya jangan dibuang. Tetapi disumbangkan ke Komunitas Gerakan Resik-Resik Masjid Surabaya untuk dimanfaatkan dalam mendukung aktifitasnya.

“Silahkan baju, kaos, celana, handuk, sarung, dan sejenisnya itu dikumpulkan, dan disodakohkan saja daripada memenuhi lemari. Nanti kawan-kawan siap mengambilnya,” Ujarnya.

 

Mak Nayah, salah seorang pengunjung,   mengatakan sangat senang dengan bazar gratis ini. Dia berkesempatan ambil kaos lengan panjang dan  wajan yang agak berkarat tapi masih dapat digunakan.

 

“Lumayan masih utuh, nanti di rumah dibersihkan pake abu gosok,” Katanya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *