MENGEMBANGKAN BUDAYA DIALOG SEBAGAI UPAYA PERKUAT KERJASAMA ANTAR ANGGOTA
Jurnalis: Suliyanto
Surabaya,GerakNusantara.id – Bertempat di Mushola Al-Ustman, Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Bimo Santoso, Ketua Yayasan Bumi Cadas Indonesia (BCI), mengadakan dialog dengan anggotanya, Rabu (20/11/2024) malam.
Dialog partisipatif itu dilakukan untuk menyamakan kesepahaman dalam melaksanakan program Yayasan yang melibatkan pihak lain, diantaranya upaya “Pengumpulan Pakaian Bekas Tidak Layak Pakai” untuk di daur ulang sebagai upaya mengurangi sampah pakaian menjadi barang terbarukan.
“Silahkan kawan-kawan mensosialisasikan program ini kepada berbagai komunitas, agar mereka mau menyumbangkan pakaiannya yang sudah rusak untuk mendukung kegiatan kita,” Katanya membuka dialog.
Dengan kata lain, dari pada pakaian yang sudah tidak terpakai karena rusak atau kekecilan, hanya memenuhi lemari lebih baik disumbangkan untuk mendukung kegiatan sosial kemanusiaan yang diagendakan oleh pengurus Yayasan BCI.
Sementara Wawan, mengatakan banyak anggota komunitas yang tertarik menyumbangkan pakaian yang sudah tidak terpakai. Baik karena kekecilan maupun sudah rusak. Untuk itu dia berharap kepada koordinator segera mengambilnya dengan menggunakan armada yang ada.
Pada kesempatan itu, Bimo juga bilang bahwa saat ini sedang diupayakan untuk mencari basecamp yang representatif sebagai pusat koordinasi dan tempat berdiskusi tukar informasi untuk mengurangi kesalahan persepsi, yang dapat mengganggu stabilitas organisasi.
“Sementara ini koordinasi dilakukan melalui grup whatsapp maupun pertemuan kecil di beberapa rumah anggota yang saling berdekatan. Semua sedang berproses, sedangkan masalah aturan yang belum tertulis itu tergantung kesepakatan, komitmen dan keterbukaan bersama,” Ujarnya.
Sambil menikmati kopi hitam, Bang Keso, panggilan lapangan Ketua Yayasan BCI ini berharap agar semua anggota membiasakan diri mengembangkan budaya dialog antar sesama anggota secara terbuka, untuk saling belajar bersama untuk saling memberi masukan dan saling menguatkan antar sesama anggota. Khususnya tim media yang harus cepat memberitakan semua kegiatan melalui media sosial yang dimiliki. Seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lainnya.
Sungguh keberadaan tim media sangat penting untuk mempublikasikan keberadaan Yayasan BCI kepada masyarakat. Untuk itulah tidak ada salahnya jika keberadaan tim media difasilitasi handphone yang memadai untuk mendukung mobilitasnya mempublikasikan kegiatan. Termasuk pengadaan paket datanya. Bahkan jika memungkinkan perlu juga dibelikan kamera DSLR, beserta tele lens dan tripotnya. Semoga upaya memfasilitasi tim media ini dapat meningkatkan kinerjanya.