UNAIR MENGADAKAN DISKUSI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK MENINGKATKAN KETANGGUHAN

Jurnalis: Suliyanto

Surabaya,GerakNusantara.id – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, mengundanag para aktivis perempuan peduli lingkungan untuk diajak diskusi tentang Pemberdayaan perempuan dan peningkatan kualitas lingkungan serta kesehatan pada komunitas di daerah aliran sungai Jawa Timur.

 

Diskusi yang digelar di ruang diskusi Kampus Unair, bertujuan menggali lebih dalam peran perempuan dalam meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan  masyarakat yang berdomisili di daerah aliran sungai, termasuk upaya pengurangan risiko bencana banjir dan dampaknya.

 

 

Siti Cholifah, Ketua Bank Sampah Markisa, salah satu peserta diskusi, melalui selulernya pada hari Selasa (12/11/2024) mengatakan bahwa diskusi kali ini, merupakan ajang berbagi cerita dari para perempuan yang memiliki kepedulian kepada lingkungan dan peningkatan kapasitas perempuan melalui program pemberdayaan.

 

“dalam diskusi, para aktivis perempuan dipersilahkan menceritakan pengalamannya, seperti kegiatan apa saja yang dilakukan, dan apa saja tantangannya yang dihadapi dalam berkegiatan,” Katanya.

 

Masih kata perempuan yang daerahnya dekat dengan Kali Tebu, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, dalam kesempatan itu dirinya menceritakan program Bank Sampah Markisa, diantaranya Kegiatan Sisir Kampung Pungut Sampah bersama anak-anak , Kampanye Sadar Lingkungan dan Kebersihan Sungai, Holiday Class For Kids, serta memilah dan memilih sampah menjadi berkah.

“Saya juga menceritakan kegiatan kolaborasi bersama Jamaah Lorong Education dalam Aksi Resik Kali Suroboyo yang dilakukan bersama lintas komunitas, termasuk rencana sosialisasi kebencanaan untuk anggota PKK,” Tambahnya.

 

Dikatakan pula bahwa hasil diskusi itu, nantinya akan diagendakan dalam sebuah aksi nyata yang akan digerakkan oleh para aktivis setempat untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan di daerah aliran sungai melalui program pemberdayaan perempuan sebagai upaya membangun ketangguhan.

 

Harapannya, aksi ini akan menumbuhkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan warga bantaran sungai. Termasuk membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir karena sungainya dipenuhi sampah.

 

“Semoga pihak Unair berkenan menindak lanjuti dengan kegiatan pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam arti luas. Termasuk menumbuhkan budaya sadar bencana dan menjaga kelestarian lingkungan daerahnya, dalam rangka membangun ketangguhan. Tentunya semua ini harus dilakukan secara kolaboratif antar komunitas,” Pungkasnya menyudahi pembicaraan lewat seluler.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *