Jurnalis: Suliyanto
Surabaya,GerakNusantara.id – Yayasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK) yang berada di Jalan Luntas, Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, bekerjasama dengan Surabaya Emergency Respon (S.E.R), menyelenggarakan kegiatan simulasi bencana gempa, pada hari Jumat (25/10/2024) Pagi.
Prijoko, Ketua S.E.R dalam arahannya sebelum simulasi, mengatakan, jika ada gempa siswa tidak boleh panik, segera lindungi kepala dengan tas, berlindung dibawah meja dan jauhi dari benda-benda yang mudah jatuh.
“Setelah gempa reda, segera keluar dari ruang kelas dengan tertib dan tetap melindungi kepala menuju titik kumpul yang telah ditentukan, dan tetap mematuhi arahan guru yang mendampingi,” Katanya.
Pria yang juga aktif dikepengurusan F-PRB Jawa Timur ini juga mengatakan, setelah gempa reda dan diperkirakan aman, guru dan beberapa siswa yang ditunjuk sebagai tim siaga bencana sekolah, segera memeriksa ruangan kelas untuk melihat ada tidaknya siswa yang tertinggal karena tidak dapat menyelamatkan diri, serta mencatat segala kerusakan untuk dilaporkan kepada pihak yang berwenang.
Sementara itu, Aris, sekretaris S.E.R, berpendapat bahwa sosialisasi kepada siswa itu merupakan upaya menanamkan kesadaran akan pentingnya memahami potensi bencana yang ada di lingkungannya.
“Harapannya, siswa dapat melakukan sesuatu jika terjadi bencana di sekolahnya. Seperti apa saja yang harus diselamatkan terlebih dulu, dan siapa saja yang harus dihubungi untuk dimintai pertolongan. Termasuk dapat memberi penyadaran kepada teman sebayanya untuk menjaga lingkungan sekolahnya dalam rangka mitigasi non struktural,” Katanya.
Kegiatan simulasi yang melibatkan seluruh siswa SD YBPK didampingi langsung oleh para guru dan Kepala Sekolah, berjalan sesuai harapan. Semua berpartisipasi dengan penuh suka cita sesuai arahan guru pendamping.
Apalagi, dalam kegiatan ini, BPBD Provinsi Jawa Timur juga berpartisipasi menampilkan mosipena (mobil edukasi penanggulangan bencana), untuk menambah wawasan peserta dalam rangka menumbuhkan gerakan sadar bencana.
Seperti diketahi, Mosipena adalah sebuah unit kendaraan untuk melakukan edukasi kebencanaan kepada masyarakat yang bisa dioperasionalkan keliling dan mendekati sasaran. Di dalamnya terdapat berbagai alat canggih dan lengkap. Di antaranya videotron, komputer, mobile sound system komplet, buku bacaan, dan kelengkapan unit lainnya.
Tampak semua siswa menikmati semua informasi yang ditampilkan oleh Tim Mosipena. Termasuk mencoba layar sentuh yang berisi informasi berbagai jenis bencana alam. Beberapa diantara mereka ada yang membaca buku-buku tentang kebencanaan yang disediakan.
“Sungguh, ini merupakan pengalaman yang mengesankan bagi siswa. Kiranya ke depan pihak sekolah mengagendakan untuk mengajak siswanya mengunjungi tempina (tenda pendidikan bencana) yang ada di lingkungan kantor BPBD Provinsi Jawa Timur. Berisi tentang informasi tentang bencana dan cara penanggulangannya,” Kata Bambang memungkasi kegiatan.