BELAJAR BERSAMA MEMBANGUN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA GEMPA

Jurnalis; Suliyanto

Surabaya,GerakNusantara.id – Dalam rangka upaya pengurangan risiko bencana, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar Yayasan Badan Pendidikan Kristen (SD YBPK) Surabaya bekerjasama dengan Surabaya Emergency Response (S.E.R), belajar bersama tentang bagaimana menghadapi bencana gempa bumi, yang katanya tinggal menunggu waktu, pada hari Kamis (24/10/2024) Sore.

 

Hal ini penting untuk menambah wawasan tentang kebencanaan, khususnya bencana gempa sebagai upaya mengatasi dampak buruk yang ditimbulkannya. Peningkatan pengetahuan itu dapat dilakukan dengan belajar bersama tentang kesiapsiagaan bencana dengan cara belajar bersama.

 

Prijoko Utomo, Ketua S.E.R, di awal acara menceritakan tentang keberadaan S.E.R beserta programnya. Diantaranya melakukan sosialisasi dan edukasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat.

 

Dia juga mengatakan bahwa kegiatan membangun kesadaran akan pentingnya sekolah aman bencana itu perlu dilakukan secara berkala dan terus menerus. Termasuk dalam merencanakan simulasi yang melibatkan seluruh warga SD YBPK Surabaya.

Sedangkan Kristianto Johannes, selaku Kepala Sekolah, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menambah wawasan pendidik dan tenaga kependidikan terkait dengan bagaimana menghadapi bencana gempa.

 

“Dengan belajar bersama ini kita semakin paham tentang bagaimana harus bertindak dengan tepat dan cepat dalam menghadapi bencana gempa yamg mungkin terjadi, serta menyiapkan jalur evakuasi,” Katanya.

 

Sementara, Aries, dalam paparannya membahas tentang apa itu bencana dan cara menyiapkan sekolah aman bencana yang siap menghadapi bencana, khususnya gempa yang berpotensi terjadi di Surabaya.

 

“Menurut saya, kondisi bangunan sekolah YBPK masih kokoh, dan penataan lemari, dan barang lain yang ada di kelas cukup aman jika ada gempa. Tinggal bagaimana meningkatkan kesiapsiagaan warga sekolah menghadapi bencana melalui latihan simulasi secara berkala, serta pemasangan rambu-rambu evakuasi,” Ujarnya, sesuai pengamatannya.

Pria yang juga aktif di Komunitas Lorong eduCation (LC) ini  mengatakan, jika ada gempa warga sekolah tidak boleh panik, segera lindungi kepala dengan tas, hindari dekat kaca, dan barang-barang yang mudah jatuh serta segera berlindung dibawah meja.

 

Setelah gempa reda, harus cepat keluar dengan tetap melindungi kepala menuju titik kumpul yang telah ditentukan. Kemudian, setelah suasana aman, guru dan beberapa siswa yang ditunjuk, segera memeriksa ruangan kelas untuk melihat ada tidaknya korban yang masih tertinggal dan kerusakan yang terjadi untuk dilaporkan ke pihak yang berwenang. Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *