Jurnalis: Suliyanto

Surabaya,GerakNusantara.id – Sebagai upaya antisipasi terjadinya bahaya kebakaran di musim kemarau ini, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi pencegahan dan penanggulangan kebakaran, Jumat (18/10/2024) Pagi. Sekaligus mengenalkan motto “Juru Padam Sebenarnya adalah Masyarakat”.

 

Kegiatan ini dihadiri perwakilan Rukun Warga (RW) di wilayah Kelurahan Keputih, merupakan langkah awal untuk membentuk  Tim MADAGASKAR, singkatan dari Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran. Dimana, salah satu perannya adalah memberi penyadaran kepada masyarakat Keputih agar pahan akan potensi kebakaran di sekitarnya sekaligus dapat melakukan upaya penanggulangan secara mandiri sebelum bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran datang.

 

Soebiyanto, dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, dalam paparannya mengatakan, warga perlu dilatih untuk dapat melakukan upaya pencegahan terhadap potensi kebakaran di daerahnya. Salah satunya adalah melalui simulasi pemadaman kebakaran menggunakan alat pemadam api tradisional (APAT) dan alat pemadam api ringan (APAR).

 

“Silahkan pengurus rukun warga (RW) mengagendakan pelatihan dan simulasi penanganan kebakaran, nanti silahkan menghubingi Dinas Damkar lewat Kelurahan, nanti kami akan datang dengan peralatannya untuk meningkatkan kapasitas warga  menanggulangi kebakaran melalui pembelajaran dan simulasi,” Katanya.

Masih kata pria murah senyum ini, warga Surabaya sewaktu-waktu dapat menghubungi Command Center 112. Mereka siap menerima berbagai permasalahan warga. Seperti kecelakaan lalu lintas, orang tenggelam, penemuan mayat, kebakaran, konflik sosial, kecelakaan kerja, kebocoran gas, dan keadaan darurat lainnya. Namun semua laporan harus disertai data yang lengkap, termasuk foto kejadian dan lokasinya.

 

Dalam kegiatan simulasi, Agung, petugas dari Damkar mempraktekkan bagaimana memadamkan kebakaran dengan menggunakan APAT (alat pemadam api tradisional), dengan menggunakan karung goni yang dibasahi, juga memakai APAR (alat pemadam kebakaran api ringan).

 

“Yang penting tetap tenang, dan memperhatikan arah angin, agar proses pemadamannya efektif,” Katanya meyakinkan.

 

Secara bergantian, peserta mencoba mempraktekkan dengan segala kelucuannya. Ada yang berusaha tenang, ada pula yang takut-takut sehingga karung goni tidak fokus menutupi sumber api dan api pun masih tetap menyala.

 

Bu Endang, salah satu peserta dari unsur PKK, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menanggulangi kebakaran yang disebabkan oleh kompor gas ngebros. Dia berharap kegiatan sosialisasi tentang kebakaran ini ada kelanjutannya, khusus untuk melatih calon anggota Tim Madagaskar yang akan dibentuk, agar mumpuni menjalankan tugasnya.

 

Sementara itu, Basuki, anggota Komunitas Basecamp Juanda Coffee, yang dihubungi lewat sesulernya, mengatakan bahwa program yang dijalankan Dinas Damkar Kota Surabaya itu sangat bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat akan bahaya kebakaran di lingungannya, sekaligus upaya melakukan pencegahan secara mandiri. Tentu kegiatan ini layak dicontoh oleh pihak terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *