Jurnalis: Suliyanto
Sidoarjo,GerakNusantara.id – Pengurus SRPB Jawa Timur, secara rutin menggelar program arisan ilmu nol rupiah, sebagai upaya membantu pemerintah meningkatkan kapasitas relawan di bidang penanggulangan bencana. Baik itu saat pra bencana, tanggap darurat, maupun pasca bencana.
Kali ini, kegiatan arisan ilmu yang digelar di gedung siaga, BPBD Provinsi Jawa Timur, minggu (11/06/2024) siang, merupakan gelaran yang ke lima puluh lima (55), dengan peserta kurang lebih 130 relawan dari berbagai komunitas.
Di dalam undangannya, dikatakan bahwa, seringkali dihadapkan pada sebuah kondisi dimana relawan adalah orang yang diharapkan untuk melakukan penyelamatan dan pertolongan. Baik itu saat di lokasi bencana maupun di kehidupan sehari-hari.
Untuk itulah perlu ada upaya kreatif dan mandiri untuk meningkatkan kapasitas relawan di bidang pertolongan pertama pada gawat darurat, untuk mendukung aktifitas relawan, sekaligus memperluas jejaring kemitraan diantara mereka.
Dalam sambutannya, Bige Agus Wahjuono, Kepala Bidang Pencegahan dan Kedaruratan, BPBD Jatim, berharap agar kegiatan SRPB ini, disamping untuk relawan, juga menyasar generasi muda pada umumnya agar tumbuh kesadaran akan pentingnya pengurangan risiko bencana menuju ketangguhan.
“Selama ini teman-teman SRPB telah bersama-sama dengan BPBD dalam proses penanggulangan bencana. Khususnya terlibat dalam program SPAB, dengan sasaran peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, di lembaga persekolahan di seluruh provinsi Jawa Timur.,” Katanya bangga dengan banyaknya peserta dari golongan milenial.
Pria bertubuh atletis ini juga menyampaikan pesan dari Kepala BPBD Jatim, bahwa kegiatan-kegiatan yang menjadi garapan SRPB akan terus didukung dan difasilitasi.
Sementara itu, Hariati, peserta dari Sidoarjo, berharap agar kegiatan ini juga mengundang komunitas pecinta alam dan relawan sosial kemanusiaan lainnya, seperti komunitas motor. Sehingga mereka mengerti tentang peran komunitas dalam kebencanaan.
“Ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman antar pihak saat melakukan respon di lokasi bencana.” Katanya.
Sedangkan Hariyono, peserta dari Sidoarjo, berharap agar kegiatan arisan ilmu yang diselenggarakan SRPB ini juga membahas tentang upaya pelestarian lingkungan alam. Hal ini terkait dengan masalah kebakaran hutan dan lahan yang sangat merugikan kehidupan masyarakat di tepi hutan dan binatang liar yang ada di dalamnya.