PENDIDIK DAN SISWA SLB SAMUDRA LAVENDER ANTUSIAS MENGIKUTI PELATIHAN SIAGA BENCANA ALAM

Jurnalis: Suliyanto

Bangkalan,GerakNusantara.id – Puluhan siswa dan guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Samudra Lavender Bangkalan, mengikuti pelatihan Siaga Bencana Alam (GANALA) yang diselenggarakan Lembaga Manajemen Infaq (LMI) area bangkalan, Selasa (23/07/2024) Siang.

SLB Samudra Lavender yang beralamat di Jl. Halim Perdana Kusuma, Area Sawah, Mlajah, Kec. Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dengan 124 peserta murid dan guru sangat senang dengan pelatihan ini.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Kepala SLB samudra lavender, Moch. Supriadi, S.Psi.,Gr, bahwa pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan bencana, yang bekerjasama dengan Lembaga Manajemen Infaq LMI area Bangkalan, sangat bermanfaat bagi para pendidik agar dapat melakukan sesuatu secara mandiri jika terjadi bencana sebelum bantuan dari pihak luar datang.

“semoga ilmu yang didapat berguna bagi Sekolah dan masyarakat sekitar sekolah.,” kata Adi, panggilan akrab Bapak Kepala Sekolah Samudra Lavender.

Ditambahkannya, pemahaman kepada pendidik tentang bencana sangatlah penting, termasuk dampak bencananya, penyelamatan diri bila terjadi bencana, serta memberikan keterampilan kepada dalam menyusun perencanaan, melaksanakan dan melakukan pendidikan bencana kepada siswa.

Sedangkan menurut Anastasia Fitriana Jayanti, S.Pd, pendidik kelas tuna rungu (B) SMP-SMA, mengatakan, selain edukasi dan simulasi Kami juga diberikan keterampilan agar mampu berperan aktif dalam pengurangan risiko bencana, serta diberikan bekal sikap mental yang positif tentang potensi bencana dan risiko yang mungkin ditimbulkan, baru kemudian diupayakan untuk diminimalisir.

Terkait dengan itu, Susanto, Direktur Penanggulangan Bencana LMI, mengatakan bahwa program GANALA ini juga dapat diterapkan untuk komunitas yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Seperti, Jamaah Lorong eduCation Surabaya, dan Basecamp Juanda Coffee Sidoarjo. Dengan harapan mereka dapat berpartisipasi mengedukasi masyarakat terkait dengan pengurangan risiko bencana.

Sementara itu, Ariska Muntazhatul Fauziah Sekretaris direktur LMI mengatakan, para peserta tidak kesulitan dalam menerima materi GANALA yang diberikan, karena dibantu oleh pendidik menggunakan bahasa isyarat.

Harapannya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang memiliki potensi bencana, hendaknya memiliki kesadaran untuk belajar mengenali ancaman bencana di daerahnya, agar dapat mengurangi ancamannya.

“Upaya tingkatkan kapasitas dalam upaya pengurangan risiko bencana merupakan strategi membangun ketangguhan menghadapi bencana, sehingga semua siap untuk selamat,” pungkasnya. [*]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *