Jurnalis: Suliyanto
Surabaya,GerakNusantara.com – Salah satu program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya adalah melakukan pembinaan potensi relawan yang ada di Surabaya, dalam rangka peningkatan kapasitas relawan penanggulangan bencana.
Kegiatan ini digelar di Pendopo Kelurahan Kendangsari, selama dua hari, senin – Selasa tanggal 24 – 25 Juli 2024, diikuti sejumlah 50 peserta dari 25 komunitas relawan yang dipilih oleh BPBD.
Berbagai latar belakang kapasitas, mewakili komunitas relawan yang ada di Kota Surabaya belajar bersama tentang kebencanaan, diantaranya sistem komando penanganan darurat bencana, manajemen logistik, dan pentahelix, yang di pandu oleh fasilitator dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
Wisnu, Lurah kendangsari, dalam sambutannya mengatakan sangat senang kegiatan ini diadakan di Kantornya. Sehingga pegawai kelurahan dapat memahami tentang upaya membangun budaya sadar bencana serta kesiapsiagaan relawan yang ada di Kota Surabaya.
Dikatakan pula bahwa di wilayahnya banyak kos-kosan, dimana penghuninya terdiri dari beragam profesi. Jika tidak diawasi dapat berpotensi terjadinya konflik sosial.
“Alhamdulillah sampai saat ini kondisi wilayah kami aman dari bencana, Tidak ada banjir, hanya genangan dan cepat surut,” Katanya bangga.
Sedangkan Drs. Yanu Hardianto, M.Si, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, mengatakan bahwa pembinaan potensi ini sebagai upaya meningkatkan kerjasama dan kapasitas relawan dalam kegiatan kebencanaan, termasuk membantu BPBD dalam menangani kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan sungai yang sering terjadi. Diharapkan pula, setelah kegiatan ini dapat membuat kegiatan kolaboratif antar komunitas relawan.
“Kegiatan ini juga sebagai wahana silaturahmi dan koordinasi antar relawan agar semakin guyub dan saling membantu. Sehingga, apabila sewaktu-waktu ada bencana, relawan dapat berkontribusi membantu menanggulanginya,” Kata pria yang murah senyum ini.
Ditambahkan pula bahwa upaya meningkatkan kapasitas itu juga dapat dilakukan melalui pelatihan, seminar dan diskusi secara online melalui zoom meeting, seperti yang sering dilakukan oleh karyawan BPBD Kota Surabaya. Dimana penyelenggaranya itu, diantaranya adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana,
Sementara itu, Rina Handayani, peserta dari Laskar Srikandi Surabaya, mengatakan bahwa relawan itu perlu meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kecakapan yang berhubungan dengan bencana. Jangan sampai saat terjadi bencana, relawan datang ke lokasi, bingung sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itulah pelatihan ini harus ada tindak lanjutnya.
“Ingat, bencana itu urusan bersama, dan upaya penanggulangan bencana akan lebih mudah jika di lakukan secara bersama-sama sesuai kapasitasnya,” Ujarnya.